Monitoring Sapi Kerjasama BSIP Kalsel dengan Peternak di Kalsel
TANAH LAUT (bsip-kalsel) --- Kepala BSIP Kalimantan Selatan beserta staf melakukan monitoring di lokasi peteranakan sapi Desa Durian Bungkuk Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Tanah Laut, Selasa 30 Januari 2024. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka melihat sejauh mana pelaksanaan penerapan teknologi terstandar khususnya bidang peternakan, dilaksanakan petani koorporator yang terlibat pada kegiatan kerjasama pengembangan sapi madura. Selain itu juga melihat atau menjaring ide ataupun aspirasi petani peternak khususnya di lokasi ini.
Adapun beberapa hal yang menarik pada kegiatan kunjungan ini antara lain adalah, dalam kurun waktu singkat kurang lebih 3 bulan, peterrnak sudah banyak memahami karakter sapi madura, sehingga dalam kegiatan pemeliharaan menjadi lebih mudah, baik itu segi penjadwalan pemberian pakan, serta hal lain yang menyangkut pemeliharaan. Satu hal yang terlihat jelas adalah performa sapi yang terlihat lebih segar dan sehat, juga tampilan tubuh yang lebih berisi. Hal ini tentunya menjadi pertimbangan yang positif bagi pengembangan sapi madura selanjutnya dilokasi ini. Tidak kalah penting petani juga diajarkan untuk mengelola ternak yang di kerjasamakan, dengan sstem administrasi pemeliharaan yang tercatat sehingga petani bisa mengetahui kejadian kejadian sebelumnya serta tindakan apa saja yang sudah dilakukan sehingga pada saat melakukan monitoring ataupun perlakuan khusus, tertentu peternak memiliki data yang akurat, dan akan memudahkan staf bidang kesehatan hewan atau perkembangbiakan memutuskan tindakan tertentu.
Hal lain lagi adalah bayangan peternak setempat, yang dulunya sapi madura itu sulit di pelihara di luar madura dan sulit berkembang, terpatahkan dengan adanya kegiatan ini yang menunjukan jika ternyata dalam kegiatan memelihara sapi madura mirip dengan kegiatan pemeliharaan sapi pada umumnya, dan jka pakannya tercukupi, sapi madura lebih bahkan bisa berkembang lebih baik, sekali lagi ini terilihat pada perkembangan bobot badan yang cukup signifikan. Kedepan petani berharap kegiatan kerjasama pengembangan sapi madura di wilayah mereka bisa diperluas dan diperbanyak, karena mereka yakin dengan potensi sapi madura, dan mungkin pada akhirnya bisa menghapus penularan penyakit jembrana yang masih menjadi momok di beberapa peternak di kabupaten ini.(/sab)